ARUS LISTRIK DAN
BEDA POTENSIAL
Arus Listrik
Arus
listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan
dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik (I) yang mengalir melalui penghantar
didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik(Q) yang mengalir setiap satu
satuan waktu (t). Arus listrik mengalir dari
potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah
Berdasarkan
arah alirannya, arus listrik dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a.
Arus Searah (DC). Arus searah
mengalir secara searah dari titik yang memiliki potensial tinggi ke titik yang
memiliki potensial lebih rendah. Meskipun sebenarnya yang mengalir adalah
elektron (muatan negatif) namun disepakati bahwa yang mengalir adalah arus
positif, dari kutub positif ke kutub negative
b.
Arus Bolak-Balik (AC). Arus
bolak-balik memiliki aliran arus yang berubah-ubah arahnya. Perubahan arah arus
bolak-balik ini mengikuti garis waktu sehingga jika dilihat dengan
oscilloscope, arus bolak-balik membentuk sebuah gelombang dengan frekuensi
tertentu.
Untuk
mencari kuat arus dapat menggunakan persamaan:
I = Q/T
Dengan:
I = kuat arus (A)
I = kuat arus (A)
q = muatan (C)
Alat yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah kuat arus
listrik adalah Amperemeter. Amperemeter
bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan
yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat
menggerakkan jarum amperemeter. Semakin
besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya. Amperemeter harus dihubungkan seri pada rangakaian yang akan diukur kuat arus listriknya. Untuk
memasang amperemeter dalam suatu rangkaian listrik, perlu diperhatikan bahwa
arus listrik harus mengalir masuk ke kutub positif ( diberi tanda ‘+’ atau
warna merah ) dan meninggalkan amperemeter melalui kutub negatif ( diberi tanda “ –“ atau
warna hitam ).
Untuk
Membaca hasil pengukuran amperemeter
menggunakan rumus:
NP= PJ / ST x BU
Keterangan :
NP=
Nilai pengukuran,
PJ
= penunjukan jarum
ST
=skala tertinggi
BU=
Batas ukur
Beda potensial
Beda
potensial adalah banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk memindahkan
sejumlah muatan listrik. Beda potensial dapat didefinisikan sebagai selisih
potensial antara dua titik dalam suatu penghantar.
Terjadinya arus listrik dari kutub positif
ke kutub negatif dan aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif,
disebabkan oleh adanya beda potensial antara kutub positif dengan kutub
negatif, dimana kutub positif mempunyai potensial yang lebih tinggi
dibandingkan kutub negatif. Beda potensial antara kutub positif dan kutub
negatif dalam keadaan terbuka disebut gaya gerak listrik dan dalam keadaan
tertutup disebut tegangan jepit.
Untuk mengukur beda potensial dapat menggunaka persamaan :
W
= Energi listrik ( J )
Q
= Muatan listrik ( C )
V
= Beda potensial ( V )
Alat
yang dapat digunakan untuk mengukur beda potensial disebut Voltmeter. Voltmeter selalu dipasang Paralel terhadap komponen yang akan diukur beda potensialnya. Cara
membacanya sama seperti membaca hasil pengukuran pada Amperemeter.
Contoh soal
1.
Jika
sebuah kawat penghantar listrik dialiri muatan listrik 360 C dalam waktu 2
menit, maka berapa besarnya arus yang mengalir ?
Pembahasan
Diketahui : Q = 360 C
t = 2 menit = 120 sekon
Ditanyakan : I = ?
Jawab :
I = Q/t
= 360 / 120
= 3 A
Jadi, besar arus listrik yang
mengalir pada kawat penghantar listrik
2.
Tentukan besar arus listrik yang mengalir jika muatan listrik
sebesar 150 C dalam waktu setengah menit.
Pembahasan
Diketahui : Q =
150 C
t = 1 / 2 menit = 30 sekon
Ditanyakan: I = ?
Jawab :
I = Q / t
I = 150 / 30
I = 5 A
3.
Kuat arus listrik yang mengalir
pada AC 150 000 mA. Jika AC menyala
selama 1 jam, berapakah muatan listrik yang mengalir pada AC?
Jawab:
Diket :
I = 150 000 mA = 150 A
t = 1 jam = 3600 s
Ditanya :
a.
Q...?
Jawab :
a.
Q = I x t
= 15 x 3600
= 54 000 C yang mengalir pada lampu
4.
Kuat arus listrik yang mengalir
pada lampu 250 mA. Jika lampu menyala selama 10 jam, berapakah
a. muatan listrik yang mengalir
pada lampu?
a.
Banyaknya elektron yang mengalir
pada lampu ( 1 elektron = 1.6 x 10-19)
Jawab:
Diket :
I = 250 mA = 0.25 A
t = 10 jam = 3600 s
Ditanya :
a.
Q...?
b.
N elektron..?
Jawab :
a.
Q = I x t
= 0.25 x 3600
= 9000 C yang mengalir pada lampu
b.
Karena 1 e = 1.6 x 10-19
C maka untuk muatan sebesar 9000 C mempunyai elektron sebanyak
ne = Q/t = 9000/1.6 x 10-19 C = 1.5 x 10-16
jadi banyak elektron yang mengalir adalah = 1.5 x 10-16
5. Berapakah
besarnya beda potensial pada suatu rangkaian jika hasil pengukurannya seperti gambar di atas?
Penyelesaian:
Diketahui:
Vmax
= 10 V
st
= 40
smax
= 50
Ditanyakan: V = ?
Jawab:
V
= (40/50) x 10 V = 8 V
Komentar
Posting Komentar