Perbedaan Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan didefinisikan sebagai cepat
lambatnya perubahan jarak terhadap perubahan waktu. Sedangkan, kecepatan
didefinisikan sebagai cepat lambatnya perubahan kedudukann benda terhadap
waktu. Jadi kelajuan merupakan besaran skalar (besaran yang hanya memiliki
nilai/ besar saja), sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor( besaran yang
mempunyai nilai dan arah).
Karena kelajuan merupakan besran skalar
yang tidak mempersoalkan arah, maka untuk menghitungnya cukup menggunakan jarak
dan waktu yang ditempuh oleh benda. Dan perlu diketahui bahwa nilai dari
besaran skalar selalu positif. Alat untuk mengukur kelajuan dinamakan
spidometer. Rumus untuk menghitung kejaluan sebagai berikut:
V
= jarak tempuh/waktu tempuh = s/t
Dengan
V = kelajuan (m/s)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu tempuh (sekon)
Berbeda dengan kelajuan, kecepatan
merupakan besaran vektor sehingga untuk menghitungnya harus mengetahui arah
gerak benda tersebut, yang dalam hal ini adalah perpindahan benda tersebut
dalam kurun waktu tertentu. Untuk gerak
dalam 1 dimensi,arah kecepatan dapat dinyatakan dengan tanda positif atau
negatif. Sebagai contoh jika diterapkan arah ke utara sebagai arah positif,
maka kecepatan mobil 80 km/ jam ke utara cukup ditulis +80 km/ jam, dan
kecepatan mobil ke arah selatan (berbeda arah atau membelakangi utara) ditulis
-80km/ jam. Alat ukur kecepatan adalah
velocitometer, yang mempunyai skala negatif dan positif. Misalnya, saat kita
menyetir mobil dengan kelajuan 30 km/jamdan bergerak ke depan maka
velocitometer akan menunjuk angka +30 , jika bergerak mundur maka velocitometer
akan menunjuk -30. Dengan hal ini ditunjukkn bahwa kecepatan sesaat adalah
kelajuan sesaat beserta dengan arah geraknya.
Jarak
dan perpindahan memiliki hubungan dengan kedudukan suatu benda, kedudukan
adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap satuan acuan
tertentu, dalam penentuan kedudukan ini, dibutuhkan suatu acuan yang biasanya
ditetapkan lintasan garis lurus secara horizontal, dengan titik acuan yang
biasa berada di tengah yaitu titik O, dengan begitu sudah didapatkan acuan
untuk menentukan kedudukan suatu benda, kedudukan suatu benda dapat terletak di
kanan maupun di kiri acuan, oleh karena itu, untuk mempermudah menentukan
kedudukan dari benda tersebut, dapat menggunakan tanda positif (+) untuk benda
yang berada di sebelah kanan acuan, dan tanda negatif (-) untuk benda yang
berada di sebelah kiri acuan. Karena kedudukan ini memiliki arah, maka kedudukan
merupakan besaran vektor.
Perpindahan adalah perubahan
kedudukan suatu benda karena adanya perubahan waktu, jadi dapat di simpulkan
bahwa, perubahan suatu benda dapat terjadi karena adanya perubahan waktu, oleh
karena itu, perpindahan adalah perubahan kedudukan antara benda di titik awal
A, dengan titik ahir B setelah terjadi perubahan waktu. Jadi perpindahan suatu
tidak di tentukan oleh panjangnya jarak yang telah dilalui oleh benda tersebut,
contoh : Seorang anak tinggal di kota A, lalu ia pergi ke kota B dengan arah
utara, setelah itu ia meneruskan perjalanan ke kota C yang berada disebelah
timur, maka perpindahan yang di lakukan anak tersebut bukanlah panjang AB + BC,
melainkan jarak langsung dari kota A ke C yang dapat menggunakan garis bantu
dengan menarik garis lurus dari kota A
ke C, sehingga dapat di dapatkan perpindahan anak tersebut.
Sedangkan jarak adalah panjang lintasan
yang telah ditempuh oleh suatu benda dalam kurung waktu tertentu, jadi jarak
suatu benda, ditentukan dari panjang lintasan yang telah ia lewati dan tidak
melihat perpindahan jarak yang terjadi seperti pada perpindahan, melainkan dari
jumlah kumulatif dari panjang lintasan yang di tempuh benda tersebut, berarti
jika di missal kan jika ada seorang anak di Kota A, berjalan ke kota B dengan
arah utara, kemudian anak itu berjalan lagi ke kota C yang terletak di sebelah
timur, jadi, dapat disimpulkan bahwa jarak yang di tempuh oleh anak tersebut
adalah AB + BC.
Jadi, dengan begitu dapat dikatakan
bahwas sebenarnya jarak dan perpindahan itu tidak sama, oleh karena jarak dan
perpindahan itu tidak sama, maka dapat dikatakan pula bahwa kecepatan dan
kelajuan itu berbeda, dikarenakan komponen – komponen dasar penyusun rumusnya
berbeda.
Kelajuan berbeda dengan kecepatan,
contoh perbedaan dari kelajuan dan kecepatan adalah sebagai berikut, jika
anda meilhat pada speedometer baik dalam
mobil maupun motor, di speedometer itu menyatakan bahwa mobil sedang bergerak
60 km/jam, maka yang dimaksudkan disana adalah kelajuan dari mobil tersebut,
tetapi jika anda menyatakan bahwa mobil itu bergerak 60 km/jam kearah timur,
maka yang anda maksudkan disitu adalah kecepatan, maka dapat dikatakan bahwa
kelajuan itu merupakan suatu besaran scalar karena tidak memiliki arah, tetapi,
kecepatan merupakan besaran vektor karena memiliki arah.
Jika
seorang anak maupun sebuah benda terjadi perubahan kedudukan maupun perubahan
waktu, maka dapat dinyatakan sebagai kelajuan, kelajuan adalah cepat lambatnya
perubahan jarak terhadap perubahan waktu, karena kelajuan merupakan suatu
besaran scalar, maka untuk menghitung kelajuan, kita tidak perlu mengetahui
arah gerak benda tersebut, yang penting adalah jarak yang ditempuh benda selama
waktu tertentu, kelajuan dapat dihitung menggunakan rumus :
Oleh
karena itu, persamaan untuk menghitung kecepatan sebagai berikut
V = perpindahan/selang waktu = ∆x/∆t
Keterangan:
v = kecepatan
S2 = kedudukan
akhir benda
S1 = kedudukan
awal benda
t2 = waktu akhir
t1 = waktu awal
Kelajuan :
V = s/t
Keterangan :
V : Kelajuan (m/s)
s : Jarak / lintasan yang ditempuh (m)
t : waktu tempuh (s)
s : Jarak / lintasan yang ditempuh (m)
t : waktu tempuh (s)
Kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi
perpindahan dan selang waktu.
Misal dari gambar di atas
perpindahaan Δx (delta x) ditempuh dalam selang waktu Δt (delta t), maka
kecepatan rata-rata v dirumuskan :
V
= Δx/ Δt
Keterangan
V=
Kecepatan rata-rata (m/s)
Δx= Selisih perpindahan (m)
Δx = x2 – x1
Δt = Selisih waktu tempuh (s)
Δt = t2 – t1
Δ = delta
Δx= Selisih perpindahan (m)
Δx = x2 – x1
Δt = Selisih waktu tempuh (s)
Δt = t2 – t1
Δ = delta
Kelajuan
rata-rata adalah hasil bagi jarak total yang ditempuh dengan waktu tempuh.
Misal kamu naik bus melakukan perjalanan ke suatu tempat. Jarak 20 kilometer
ditempuh dalam waktu 30 menit (setengah jam). Maka dapat kamu hitung kelajuan
rata-rata bus sebagai berikut.
Kelajuan rata – rata = km
20/0,5 jam = 40 km/jam
Mestinya
bus melaju hampir tidak mungkin dengan kelajuan tetap 40 km/jam. Pada kondisi
jalan lurus dan sepi kelajuannya mungkin 70 km/jam atau 80 km/jam, tetapi saat
di tikungan tajam atau jalanan ramai kelajuannya 20 km/jam atau 30 km/jam. Jika
kamu bergerak menempuh jarak s, waktu t, maka kelajuan rata– rata dapat
ditentukan dengan rumus :
V
= Σs/ Σt
Keterangan
V=
kelajuan rata-rata (m/s)
Σs = jarak total (m)
Σt = waktu tempuh total
(s)
Σ = sigma
Komentar
Posting Komentar