(19.A) Perpindahan Kalor



Perpindahan Kalor

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dan berubah bentuk. Suatu proses perpindahan energi panas pada suatu zat atau dari satu zat ke zat lain disebut dengan perpindahan kalor. Dalam perpindahannya kalor dapat bergerak dengan adanya maupun tanpa adanya zat perantara.
                Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering menjumpai alat-alat yang menggunakan metode perpindahan kalor ini. Beberapa alat rumah tangga khususnya yang berhubungan dengan memanaskan benda lain biasanya menggunakan metode perpindahan kalor ini. Pemanfaatan kalor dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada termos, seterika, panci, dan alat-alat dapur lainnya. Pemanfaatan kalor dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada termos, seterika, panci, dan alat-alat dapur lainnya.
Laju kalor dirumuskan sebagai:
                       Keterangan:
H = Q / t
H = Laju kalor
Q = Kalor
t = Waktu
Kalor berpindah melalui 3 cara:
1.      Konduksi
2.      Konveksi
3.      Radiasi


1.      Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat itu. Perpindahan kalor dengan cara konduksi pada umumnya terjadi pada zat padat. Suatu zat dapat menghantar kalor disebut konduktor, seperti berbagai jenis logam. Sedangkan zat penghantar kalor yang buruk disebut isolator, pada umumnya benda-benda non logam. Contoh konduksi adalah memanaskan batang besi di atas nyala api. Apabila salah satu ujung besi dipanaskan, kemudian ujung yang lain dipegang, maka semakin lama ujung yang dipegang semakin panas. Hal ini menunjukkan bahwa kalor atau panas berpindah dari ujung besi yang dipanaskan ke ujung besi yang dipegang.
Faktor yang mempengaruhi laju kalor konduksi, yaitu:
1.      Beda suhu di antara kedua permukaan ∆T = T1 – T2, makin besar beda suhu, makin cepat perpindahan kalor.
2.      Ketebalan dinding d, makin tebal dinding, makin pelan perpindahan kalor.
3.      Luas permukaan A, makin besar luas permukaan, makin cepat perpindahan kalor.
4.      Konduktivitas termal zat k, merupakan ukuran kemampuan zat menghantarkan kalor, makin besar nilai k, makin cepat perpindahan kalor.

 

Rumus:
   








 




H = Q / t =  k . A . T / d
Keterangan:
k = Konduktifitas termal zat ( W / m.k)
A = Luas (m2)
T = Selisih suhu ( K )
d = panjang ( m )

2.      Konveksi
Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya zat perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya saja jika Induksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada proses pemasakan air, Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda temui pada ventilasi ruangan dan cerobong asap.
Faktor yang mempengaruhi laju kalor konveksi adalah laju kalor   ketika sebuah benda     panas memindahkan kalor ke fluida sekitarnya secara konveksi adalah sebanding dengan luas permukaan benda A yang bersentuhan dengan fluida dan beda suhu ∆T di           antara benda dan fluida dengan h adalah koefisien konveksi yang nilainya bergantung     pada bentuk dan kedudukan permukaan, yaitu tegak, miring, mendatar, menghadap ke             bawah atau menghadap ke atas.


Rumus:
H = Q / t = h . A . T

Keterangan:
h   = Koefisien konveksi ( W / m2K )
A   = Luas ( m2)
T = Selisih suhu ( K )

3.      Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara. Biasanya disertai cahaya. Untuk mengetahui adanya pancaran kalor, alat yang digunakan adalah termoskop. Termoskop diferensial digunakan dalam menyelidiki sifat pancaran diberbagai permukaan. Contoh Radiasi adalah perpindahan panas dari cahaya matahari ke bumi. Radiasi kalor dapat terjadi jika lampu pijar listrik sedang menyala dan api unggun sedang menyala. Dimana disaat kita berada di dekat api unggun, tubuh akan merasa hangat, hal ini terjadi karena terdapat radiasi kalor yang dipancarkan api unggun.
Rumus:
H = Q / te . σ. A .T4
Keterangan:
e = emisivitas radiasi
0 < e < 1
Hitam sempurna  = 1
Putih sempurna = 0
A = luas ( m2 ) 
σ  = konstanta Stefan = 5,67 x 10-8
Contoh Soal
1.      Dua batang A dan B berukuran sama masing-masing mempunyai koefisien konduksi 2k dan k. Keduanya dihubungkan menjadi satu dan pada ujung-ujung yang bebas dikenakan suhu seperti gambar.
  Suhu (T) pada sambungan A dan B adalah...
Pembahasan:

2.     Permukaan dalam suatu dinding rumah dijaga bersuhu tetap 30°C pada saat suhu udara luar adalah 20°C. Berapa banyak kalor yang hilang karena konveksi pada dinding yang berukuran 16 m x 2 m selama 2 hari? Anggap koefisien konveksi rata-rata 3,5 J s-1m-2K-1.
Pembahasan :

Q / t = h . A .  T 
Q = h . A . T t
= (3.5 JS-1m-2 K-1 ) ( 32 m2 ) (10 K) ( 1.972.800 s )
= 1.9728 . 108 J
3.      Suhu kulit seseorang kira-kira 37°C. Jikas orang yang luas permukaan tubuhnya kira-kira 1,6 m2 berada dalam ruang yang suhunya 22°C, maka kalor yang dilepaskan tubuh orang itu melalui konveksi selama 5 menit adalah…(koefisien konveksi h = 7,0 W/m2K)
Diket:

T  = 37 - 22 = 15°C
t = 300 s
A = 1,6  m2
h = 7,0 W/ m2K

Dit: Kalor yang dilepas
Jwb :    
   Q/t = h . A . T
  Q/300 = 7 . 1,6 . 15
  Q = 50.400 J            
          
4.      Sebuah benda memiliki permukaan hitam sempurna bersuhu 127°C. Luas permukaan 200 cm2 memancarkan energi ke lingkungan yang bersuhu 27°C. Hitung energi per satuan waktu yang dipancarkan benda tersebut!
Diketahui              :           e = 1 (benda hitam sempurna)
                                          T1 = 127oC = 127 + 273 = 400K
                                                T2 = 27oC = 27 + 273 = 300K
                                                A = 200 cm2 = 2 x 10-2 m2
                                             σ   = 5,67 x 10-8 W/m2 K4
Ditanyakan           : w/t ?
Jawab                   : W/t = e . σ. ( T14 - T24  ) . A
                  : W/t = 1 . 5,67 . 10 -8 . w / m2 K4 . ((400)4 . (300)4) . 2 . 10 -2                                        
                                         W = 19,845 W
5.      Sebuah plat baja dengan panjang 5 m dan lebar 2,5 m suhunya 227 0C. Jika tetapan Stefan-Boltzmann = 5,67 x 10-8 W/m2 K4 dan plat baja hitam sempurna. Hitung energi total yang dipancarkan setiap detik!
Diketahui              :           p = 5 m
                                          l = 2,5 m
                                          T = 227oC = 227 + 273 = 500K
                                          σ  = 5,67 x 10-8 W/m2 K4
e   = 1 (benda hitam sempurna)
Ditanyakan           :           W =

Jawab                   :           A = p x l = 5 x 2,5 = 12,5 m2
                                         W = e σ A T4
                                         W = 1 x 5,67 x 10-8 W/m2 K4 x 12,5 m2 x (500K)4
                                                       W = 44296,875 J


Kenny Basuki

Matthew Wiryopranoto

Michael Evan Santosa
 

Komentar