Dulu saat kelas 1 SMP,
Anda bisa menentuka kelajuan sebuah benda yang bergerak lurus, yaitu sama
dengan jarak yang ditempuh dibagi waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak
tersebut.Misalnya, jika sebuah mobil menempuh jarak 1000 meter dalam waktu 50
sekon,hitunglah kelajuan mobil tersebut, maka kita akan mendapatkan = 1000 m / 50 s , maka hasilnya adalah 20 m/s.
Perbedaan
Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan didefinisikan
sebagai cepat lambatnya perubahan jarak terhadap perubahan waktu. Sedangkan,
kecepatan didefinisikan sebagai cepat lambatnya perubahan kedudukann benda
terhadap waktu. Jadi kelajuan merupakan besaran skalar (besaran yang hanya
memiliki nilai/ besar saja), sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor(
besaran yang mempunyai nilai dan arah).
Karena kelajuan
merupakan besran skalar yang tidak mempersoalkan arah, maka untuk menghitungnya
cukup menggunakan jarak dan waktu yang ditempuh oleh benda. Dan perlu diketahui
bahwa nilai dari besaran skalar selalu positif. Alat untuk mengukur kelajuan dinamakan
spidometer. Rumus untuk menghitung
kejaluan sebagai berikut:
Dengan
= kelajuan (m/s)
= jarak yang ditempuh (m)
= waktu tempuh (sekon)
Gambar:
Spidometer alat ukur kelajuan
Berbeda
dengan kelajuan, kecepatan merupakan
besaran vektor sehingga untuk menghitungnya harus mengetahui arah gerak benda
tersebut, yang dalam hal ini adalah perpindahan benda tersebut dalam kurun waktu tertentu. Untuk gerak dalam 1
dimensi,arah kecepatan dapat dinyatakan dengan tanda positif atau negatif.
Sebagai contoh jika diterapkan arah ke utara sebagai arah positif, maka
kecepatan mobil 80 km/ jam ke utara cukup ditulis +80 km/ jam, dan kecepatan
mobil ke arah selatan (berbeda arah atau membelakangi utara) ditulis -80km/
jam. Alat ukur kecepatan adalah velocitometer, yang mempunyai skala
negatif dan positif. Misalnya, saat kita menyetir mobil dengan kelajuan 30
km/jamdan bergerak ke depan maka velocitometer akan menunjuk angka +30 , jika
bergerak mundur maka velocitometer akan menunjuk -30. Dengan hal ini ditunjukkn
bahwa kecepatan sesaat adalah kelajuan
sesaat beserta dengan arah geraknya.
Jarak
dan perpindahan memiliki hubungan dengan kedudukan suatu benda, kedudukan
adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap satuan acuan
tertentu, dalam penentuan kedudukan ini, dibutuhkan suatu acuan yang biasanya
ditetapkan lintasan garis lurus secara horizontal, dengan titik acuan yang
biasa berada di tengah yaitu titik O, dengan begitu sudah didapatkan acuan
untuk menentukan kedudukan suatu benda, kedudukan suatu benda dapat terletak di
kanan maupun di kiri acuan, oleh karena itu, untuk mempermudah menentukan
kedudukan dari benda tersebut, dapat menggunakan tanda positif (+) untuk benda
yang berada di sebelah kanan acuan, dan tanda negatif (-) untuk benda yang
berada di sebelah kiri acuan. Karena kedudukan ini memiliki arah, maka
kedudukan merupakan besaran vektor.
Perpindahan adalah perubahan kedudukan
suatu benda karena adanya perubahan waktu, jadi dapat di simpulkan bahwa,
perubahan suatu benda dapat terjadi karena adanya perubahan waktu, oleh karena
itu, perpindahan adalah perubahan kedudukan antara benda di titik awal A,
dengan titik ahir B setelah terjadi perubahan waktu. Jadi perpindahan suatu
tidak di tentukan oleh panjangnya jarak yang telah dilalui oleh benda tersebut,
contoh : Seorang anak tinggal di kota A, lalu ia pergi ke kota B dengan arah
utara, setelah itu ia meneruskan perjalanan ke kota C yang berada disebelah
timur, maka perpindahan yang di lakukan anak tersebut bukanlah panjang AB + BC,
melainkan jarak langsung dari kota A ke C yang dapat menggunakan garis bantu
dengan menarik garis lurus dari kota A
ke C, sehingga dapat di dapatkan perpindahan anak tersebut.
Sedangkan jarak adalah panjang lintasan
yang telah ditempuh oleh suatu benda dalam kurung waktu tertentu, jadi jarak
suatu benda, ditentukan dari panjang lintasan yang telah ia lewati dan tidak
melihat perpindahan jarak yang terjadi seperti pada perpindahan, melainkan dari
jumlah kumulatif dari panjang lintasan yang di tempuh benda tersebut, berarti
jika di missal kan jika ada seorang anak di Kota A, berjalan ke kota B dengan
arah utara, kemudian anak itu berjalan lagi ke kota C yang terletak di sebelah
timur, jadi, dapat disimpulkan bahwa jarak yang di tempuh oleh anak tersebut
adalah AB + BC.
Jadi, dengan begitu dapat dikatakan
bahwas sebenarnya jarak dan perpindahan itu tidak sama, oleh karena jarak dan
perpindahan itu tidak sama, maka dapat dikatakan pula bahwa kecepatan dan
kelajuan itu berbeda, dikarenakan komponen – komponen dasar penyusun rumusnya
berbeda.
Kelajuan berbeda dengan kecepatan, contoh
perbedaan dari kelajuan dan kecepatan adalah sebagai berikut, jika anda meilhat pada speedometer baik dalam mobil
maupun motor, di speedometer itu menyatakan bahwa mobil sedang bergerak 60
km/jam, maka yang dimaksudkan disana adalah kelajuan dari mobil tersebut,
tetapi jika anda menyatakan bahwa mobil itu bergerak 60 km/jam kearah timur,
maka yang anda maksudkan disitu adalah kecepatan, maka dapat dikatakan bahwa
kelajuan itu merupakan suatu besaran scalar karena tidak memiliki arah, tetapi,
kecepatan merupakan besaran vektor karena memiliki arah.
Jika seorang anak maupun sebuah benda
terjadi perubahan kedudukan maupun perubahan waktu, maka dapat dinyatakan
sebagai kelajuan, kelajuan adalah cepat lambatnya perubahan jarak terhadap
perubahan waktu, karena kelajuan merupakan suatu besaran scalar, maka untuk
menghitung kelajuan, kita tidak perlu mengetahui arah gerak benda tersebut,
yang penting adalah jarak yang ditempuh benda selama waktu tertentu, kelajuan
dapat dihitung menggunakan rumus :
Oleh karena itu,
persamaan untuk menghitung kecepatan sebagai berikut
Keterangan:
= kecepatan
= kedudukan akhir benda
=
kedudukan awal benda
= waktu akhir
= waktu awal
Kelajuan :
V =
Keterangan :
V : Kelajuan (m/s)
s : Jarak / lintasan yang ditempuh (m)
t : waktu tempuh (s)
s : Jarak / lintasan yang ditempuh (m)
t : waktu tempuh (s)
Kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata
Kecepatan rata-rata adalah hasil
bagi perpindahan dan selang waktu.
Kedudukan awal benda A
berpindah ke B
Misal
dari gambar di atas perpindahaan Δx (delta x) ditempuh dalam selang waktu Δt
(delta t), maka kecepatan rata-rata v dirumuskan :
Keterangan
= Kecepatan rata-rata (m/s)
Δx= Selisih perpindahan (m)
Δx = x2 – x1
Δt = Selisih waktu tempuh (s)
Δt = t2 – t1
Δ = delta
= Kecepatan rata-rata (m/s)
Δx= Selisih perpindahan (m)
Δx = x2 – x1
Δt = Selisih waktu tempuh (s)
Δt = t2 – t1
Δ = delta
Kelajuan
rata-rata adalah hasil bagi jarak total yang ditempuh dengan waktu tempuh.
Misal kamu naik bus melakukan perjalanan ke suatu tempat. Jarak 20 kilometer
ditempuh dalam waktu 30 menit (setengah jam). Maka dapat kamu hitung kelajuan
rata-rata bus sebagai berikut.
Kelajuan rata – rata = km
20/0,5 jam = 40 km/jam
Mestinya
bus melaju hampir tidak mungkin dengan kelajuan tetap 40 km/jam. Pada kondisi
jalan lurus dan sepi kelajuannya mungkin 70 km/jam atau 80 km/jam, tetapi saat
di tikungan tajam atau jalanan ramai kelajuannya 20 km/jam atau 30 km/jam. Jika
kamu bergerak menempuh jarak s, waktu t, maka kelajuan rata– rata dapat
ditentukan dengan rumus :
Keterangan
Σ t = waktu tempuh total (s)
Σ = sigma
Σ = sigma
Contoh 1
Sinta menyetir mobil dari kota A lalu ke
kota B dan akhirnya sampai ke kota C. Tentukan jarak dan perpindahannya !
A
3 m
C
B 4m
Pembahasan 1
Jarak tidak mempersoalkan arah
Sehingga jarak perjalanan Sinta dari kota
A hingga kota C merupakan keseluruhan jarak dari masing – masing kota.
AC ?
AC2 = BC2 + AB2
AC2 = 16 + 9
AC
= 5 m
Maka ,
Jarak = 3 m + 4 m + 5 m = 12 m
Perpindahan = 5 m
Contoh 2
Sebuah mobil bergerak sejauh 80 km ke arah
timur, kemudian berbalik arah sejauh 30 km ke arah barat. Tentukanlah jarak dan perpindahan yang
ditempuh mobil tersebut.
Pembahasan 2
Jarak yang
ditempuh oleh mobil, yakni sebesar 80 km ke arah timur ditambah 30 km ke
arah barat. Secara matematis, dapat ditulis :
Jarak yang
ditempuh = 80 km + 30 km = 110 km
Perpindahan
mobil, yakni posisi awal (A) ke posisi akhir (C) dengan
arah perpindahannya menuju arah timur. Besar perpindahannya adalah :
Perpindahan
= 80 km – 30 km = 50 km
Jadi, jarak
yang ditempuh mobil itu adalah 110 km dan perpindahannya sejauh 50 km.
Contoh 3
Ada sebuah mobil yang bergerak dari kota A
dan B yang terpisah sejauh 60 km jika ditarik garis lurus dari kota A ke B.
Titik A merupakan titik asal dan arah ke B sebagai arah positif. Setelah
mencapai kota B yang ditempuh selama 60 menit, pengemudi mencatat bahwa
spidometernya telah bertambah besar 75 km. Hitung kelajuan dan kecepatan rata –
rata mobil tersebut!
Pembahasan
3
Dari soal diatas, jelas bahwa mobil
tersebut mengalami kelajuan yang tidak tetap, ketika di jalan lurus kelajuannya
besar, ketika di jalan berkelok kelajuannya berkurang.
Maka
Kelajuan rata – rata :
Kecepatan rata – rata :
ke arah kota B
ke arah kota B
Contoh 4
Seorang
siswa berjalan 4 meter ke timur selama 1 sekon lalu berbelok ke utara sejauh 3
meter selama 1 sekon. Kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata siswa tersebut
adalah....
Pembahasan
4
Menghitung
jarak
Jarak
= panjang lintasan benda = panjang ke timur + panjang ke utara
Jarak
= 4 m + 3 m = 7 m
Menghitung
perpindahan
Perpindahan
= jarak posisi akhir ke posisi awal
1.
Seorang anak dari kota A, berjalan ke arah timur sejauh 8
km menuju ke kota B, saat sampai dikota B anak itu pun memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan ke utara sejauh 15 km, hitunglah jarak dan perpindahan
anak tersebut
Jawab
:
2.
Suatu benda bergerak dari W ke X, kemudian bergerak maju
menuju titik P dan kemudian kembali ke titik Z, hitunglah jarak dan perpindahan
yang dilakukan oleh benda tersebut!
Jawab :
Jarak = WX
+ XP + PZ
= 9 + 4 + 11
= 24
= 9 + 4 + 11
= 24
Perpindahan
= WX + XP – PZ
= 9 + 4 – 11
= 2
Perpindahan = WZ = 2
= 9 + 4 – 11
= 2
Perpindahan = WZ = 2
3.
Sastro bersepeda ke utara sejauh 40 km selama 2 jam,
kemudian ia pergi ke timur sejauh 30 km selama 3 jam, hitunglah kelajuan dan
kecepatan yang dilakukan oleh sastro!
Jawab :
Kelajuan
rata – rata :
V = =
= = 14 km/jam
V = =
= = 14 km/jam
Kecepatan
rata – rata :
V = =
= 10 km/jam
V = =
= 10 km/jam
4.
Seekor kerbau bergerak di jalan yang lurus yang
kedudukannya dapat dinyatakan sebagai x = 3t2 – 2t – 4, x dalam
meter dan t dalam sekon, tentukan kecepatan rata – rata kerbau antara t = 2 dan
t = 3
Jawab :
Persamaan
kedudukan, x = 3t2 – 2t – 4
t = 2 s, x = 3(2)2 – 2(2) – 4 = 4 m
t = 3 s, x = 3(3)2 – 2(3) – 4 = 17 m
t = 2 s, x = 3(2)2 – 2(2) – 4 = 4 m
t = 3 s, x = 3(3)2 – 2(3) – 4 = 17 m
Xv = =
= 13 m/s
= 13 m/s
5.
Anton berlari mengelilingi lapangan berbentuk persegi
panjang, dengan panjang 400 m dan lebar 300 m, Anton dapat melewati panjang
lapangan tersebut dalam 60 s dan lebarnya dalam 50 s, tentukan kelajuan rata –
rata Anton!
Jawab :
s = 2 (400 + 300) m
= 2 (700) m
= 1400 m
Xv = = m/s
= m/s = 6,36 m/s
= 2 (700) m
= 1400 m
Xv = = m/s
= m/s = 6,36 m/s
Kecepatan dan Kelajuan Sesaat
Kelajuan
sesaat = jarak
yang sangat kecil / selang waktu tempuh yang sangat singkat. Dengan kata lain,
kelajuan sesaat merupakan jarak yang sangat kecil yang ditempuh selama selang
waktu yang sangat singkat. Kelajuan sesaat ini ditunjukkan oleh speedometer.
Besar kecepatan sesaat = besar perpindahan yang sangat kecil / selang waktu tempuh yang sangat singkat. Dengan kata lain, besar kecepatan sesaat merupakan besar perpindahan yang sangat kecil yang ditempuh selama selang waktu yang sangat singkat.
Dalam fisika, kelajuan sesaat disingkat kelajuan dan kecepatan sesaat disingkatkecepatan. Perlu diketahui bahwa kita dapat menggantikan besar kecepatandengan kelajuan. Hal ini dikarenakan besar kecepatan dianggap sama dengan kelajuan. Besar kecepatan dianggap sama dengan kelajuan karena jarak dan besar perpindahan bernilai sama jika sangat kecil.
Besar kecepatan sesaat = besar perpindahan yang sangat kecil / selang waktu tempuh yang sangat singkat. Dengan kata lain, besar kecepatan sesaat merupakan besar perpindahan yang sangat kecil yang ditempuh selama selang waktu yang sangat singkat.
Dalam fisika, kelajuan sesaat disingkat kelajuan dan kecepatan sesaat disingkatkecepatan. Perlu diketahui bahwa kita dapat menggantikan besar kecepatandengan kelajuan. Hal ini dikarenakan besar kecepatan dianggap sama dengan kelajuan. Besar kecepatan dianggap sama dengan kelajuan karena jarak dan besar perpindahan bernilai sama jika sangat kecil.
Kecepatan
sesaat secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan :
Δx : perpindahan (m)
Δt : selang waktu (s)
Δt : selang waktu (s)
Umumnya,
konsep kecepatan sesaat digunakan pada kejadian yang membutuhkan waktu yang
sangat pendek.
Selain
itu ada pula istilah kelajuan sesaat yang merupakan besar (harga mutlak) dari
kecepatan sesaat. Nilainya selalu positif dan merupakan besaran skalar. Tetapi,
dalam hal ini dapat diturunkan rumus lain yaitu
V:
dx/dt
Soal Pembahasan:
1. Sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi terhadap waktu :
r(t) = 3t2 − 2t + 1
dengan t dalam sekon dan rdalam meter.
Tentukan:
Kecepatan partikel saat t = 2 sekon
Pembahasan:
2. Jarak antara
sekolah dengan rumah Aris 4,2 km. Aris berangkat dari rumah pukul 06.25.
Agar pada pukul tujuh sudah sampai di sekolah. Aris harus mengayuh sepeda dengan
keceptan...m/detik
Agar pada pukul tujuh sudah sampai di sekolah. Aris harus mengayuh sepeda dengan
keceptan...m/detik
Pembahasan :
Diketahui :
Jarak = 4,2 km = 4.200 m
Waktu - 07.00 - 06.25 = 35 menit = 35 x 60 detik = 2.100 detik
Ditanyakan kecepatan
Kecepatan = Jarak : Waktu
Jarak = 4,2 km = 4.200 m
Waktu - 07.00 - 06.25 = 35 menit = 35 x 60 detik = 2.100 detik
Ditanyakan kecepatan
Kecepatan = Jarak : Waktu
= 4.200 : 2.100
= 2 m/detik
3.Seorang pemain bowling melemparkan bola sehingga bola
tersebut meluncur dengan kecepatan tetap. Panjang lintasan yang dilalui oleh
bola adalah 17 m. Jika pemain bowling baru mendengar bunyi bola mengenai
sasaran 2,5 detik setelah bola dilemparkan dari tangannya, maka berapa laju
bola tersebut? (Kelajuan bunyi di udara 340 m/s).
Pembahasan:
Diketahui :
s = 17 m
t = 2,5 detik
vb = 340 m/s
Kita hitung terlebih dahulu waktu rambat yang dibutuhkan oleh
bunyi mulai saat bola mengenai sasaran hingga terdengar oleh pemain bowling.
t = s/ vb = 17 / 340 =
0,05 skon
Maka laju bola adalah : v = s / Δt = 17 / (2,5 - 0,05) = 17 /
2,45 = 6,9398 m/s
Komentar
Posting Komentar