A. ANGKA
PENTING
Agar
pengukuran dalam fisika tidak terlalu memakan tempat, maka kita dapat
menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku. Dalam notasi ilmiah, hasil
pengukuran dinyatakan sebagai:
a,… x10n
a
adalah bilangan asli mulai 1 sampai dengan 9, disebut bilangan penting
n
adalah eksponen dan merupakan bilangan bulat disebut orde besar
Aturan Angka Penting:
1. Semua angka yang
bukan nol adalah angka penting.
Contoh : Hasil pengukuran 65,89 cm (4
angka penting)
2. Angka nol yang terletak di antara angka
bukan nol adalah angka penting.
Contoh
: 1,002 (4 angka penting)
3. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal
dan tidak diapit angka bukan nol bukan angka penting.
Contoh : 25,00 (2 angka penting)
25,000
(2 angka penting)
2500 (4 angka penting, mengapa ? sebab
tidak ada tanda desimalnya)
4.
Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki
angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar
jelas apakah angka-angka nol tersebut adalah angka penting atau bukan.
Contoh :
Angka terakhir pada contoh di atas bersifat ambigu. Untuk menghilangkan sifat ambigu, notasi ilmiah harus dipakai.
5. Semua angka
sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk angka penting.
Contoh
: 3,2x 105 memiliki dua angka
penting, yakni 3 dan 2.
4,50 x 103 memiliki
tiga angka penting, yakni 4, 5 dan 0.
6. Angka nol yang berada di belakang angka
bukan nol, bukan termasuk angka penting kecuali setelah ditentukan letak desimalnya.
Contoh : angka 12500, harus diubah dulu menjadi 1,25 x 104
berarti memiliki 3 angka penting. Jika kita mengubahnya menjadi
1,250 x 104 berarti terdapat 4 angka penting
7. Angka nol yang
terletak di sebelah kiri angka bukan nol atau setelah tanda desimal bukan angka penting.
Contoh : 0,00556 = 3 angka penting
0,00006500 = 4 angka penting
8. Batasan jumlah angka penting
bergantung dengan tanda yang diberikan pada urutan angka dimaksud. Dengan kata
lain, Angka 0 pada deretan akhir sebuah bilangan termasuk angka penting,
kecuali kalau angka sebelum 0 diberi garis bawah. Contoh: 1500 ton (memiliki 4
angka penting) tapi kalau ada garis bawah di angka 0 pertama maka angka
pentingnya jadi 3.
Contoh Soal:
1.
Hitunglah jumlah angka penting pada angka-angka dibawah ini.
a. 1,0050
b. 23,4000
c. 0,010025
d. 13,000124
e. 4500
2. Tulislah bilangan
penting, orde besar dan tulislah angka ini dalam notasi ilmiah!
a. 9600 gram
b. 0,00456
Pembahasan:
1.
1. 5 angka penting yakni 1, 0, 0, 5, 0
2. 6 angka penting yakni 2, 3, 4, 0, 0, 0
3. 5 angka penting yakni 1, 0, 0, 2, 5
4. 8 angka penting yakni 1, 3 ,0, 0, 0, 1,
2, 4
5. 4500 harus diubah dulu menjadi bentuk
baku 4,5 x 103
jadi
ada 2 angka penting yakni 4, 5 namun jika kita mengubahnya menjadi 4,50 x 103
maka
ada 3 angka penting yakni 4, 5, 0
2. a. 96000000000 gram = 9,6 x 1010 gram Melewati 10
angka
Bilangan
penting = 9,6
Orde
besar = 1010
b.
0,000456 m = 4,56 x 10-4 m Melewati 4 angka
Bilangan penting = 4,56
Orde
besar = 10-4
Aturan Penjumlahan dan
Pengurangan angka penting
Jika
menjumlahkan atau mengurangi dua angka penting atau lebih, maka angka hasil
penjumlahan atau pengurangan tidak boleh lebih akurat atau teliti dari angka
yang paling tidak akurat atau teliti. Banyaknya jumlah angka penting dalam
hasil penjumlahan dan pengurangan tidak berpengaruh.
Contoh
soal:
1. Jumlahkanlah
178,98 g; 12,3 g; dan 67,89 g
Aturan Perkalian dan
Pembagian
Jika membagikan atau
mengalikan dua angka penting atau lebih, maka hasil perkalian atau pembagian
mempunyai jumlah angka penting paling sedikit yang digunakan dalam perkalian
atau pembagian tersebut.
Contoh Soal:
Selesaikan 4,555 x 105 : 3,0 x 102
dengan aturan angka penting!
Pembahasan:
------------------------- :
B. PENGUKURAN
Pengukuran atau “mengukur” adalah sebagai suatu kegiatan
membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang ditetapkan sebagai standar
satuan. Untuk melakukan pengukuran sauatu besaran fisika kita memerlukan suatu
alat ukur.
BESARAN
DAN ALAT UKUR
BESARAN POKOK
|
ALAT UKUR
|
Panjang
|
Mistar,
jangka sorong, mikrometer sekrup
|
Massa
|
Neraca
(Timbangan)
|
Waktu
|
Stopwatch
|
Suhu
|
Termometer
|
Kuat
Arus Listrik
|
Amperemeter
|
Jumlah
Molekul
|
Tidak
diukur secara langsung*
|
Intensitas
Cahaya
|
Lightmeter
|
*Untuk mengetahui
jumlah zat, terlebih dahulu diukur massa zat tersebut.
1. MISTAR
Mistar
digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm.
2. JANGKA
SORONG
Jangka
sorong digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian
0,1 mm.
3. MIKROMETER
SEKRUP
Mikrometer
sekrup digunakan untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian
0,01 mm.
4. NERACA
Neraca
digunakan untuk mengukur massa suatu benda.
5. STOPWATCH
Stopwatch
digunakan untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.
6. TERMOMETER
Termometer
digunakan untuk mengukur suhu.
7. AMPEREMETER
Amperemeter
digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (multimeter)
Contoh Soal:
1.
Sebuah balok diukur ketebalannya
dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada
gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah...
2.
Jika kita menggunakan
mistar atau penggaris, maka ketidakpastiannya adalah...
3. Suatu
benda berbentuk bola kecil diukur diameternya menggunakan mikrometer skrup
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
cara membaca skala
mikrometer skrup Bacaan skala yang tepat dari pengukuran diameter benda
tersebut adalah .....
Pembahasan:
1.
Skala utama = 3,1 cm
Skala nonius = 9 x 0,01 = 0,09 cm
Tebal balok = 3,1 cm + 0,09 cm = 3,19 cm
Skala nonius = 9 x 0,01 = 0,09 cm
Tebal balok = 3,1 cm + 0,09 cm = 3,19 cm
2. Pengukuran
tunggal merupakan pengukuran yang dilakukan satu kali saja. Ketidakpastian pada
pengukuran tunggal dapat ditentukan dengan rumus berikut :
Δx = ½ x skala terkecil .
Skala terkecil pada mistar adalah 0,1
cm. Dengan demikian, ketidakpastian pada pengukuran tunggal dengan menggunakan
mistar adalah :
⇒ Δx = ½ x skala terkecil
⇒
Δx = ½ (0,1)
⇒
Δx = 0,05 cm.
3. Pada
mikrometer skrup ada dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Panjang
benda yang diukur merupakan jumlah dari skala utama dan skala nonius. x = skala
utama + skala nonius Cara Membaca Mikrometer Skrup Untuk membaca skala pada
mikrometer skrup perhatikan garis yang berhimpit pada skala nonius dan garis
mendatar pada skala utama. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.
Dari
gambar di atas, jelas terlihat bahwa skala nonius dan garis skala utama
berhimpit pada 0,31 mm (31 x 0,01) sedangkan skala utama menunjukkan 7 mm.
Dengan demikian panjang diameter benda yang diukur adalah :
⇒ d = skala utama
+ skala nonius
⇒ d = 7,00 + 0,31
⇒
d = 7,31 mm.
Komentar
Posting Komentar